Debat Pamungkas Pilkada DKI Jakarta
Posted By Unknown on 13/04/17 | 10.38
Jakarta - Direktur Eksekutif Media Survei Nasional (Median), Rico Marbun, mengatakan calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, terlihat agresif di babak akhir debat pamungkas. Pengamatan Rico, agresivitas sang petahana terlihat dari pemilihan katanya saat beradu argumen dengan lawannya, Anies Rasyid Baswedan.
"Di bagian antar kandidat, Ahok menjadi kandidat yang lebih kuat penampilannya dan lebih agresif. Ahok misalnya tidak ragu menggunakan pilihan kata seperti 'membohongi', 'anda hanya berwacana', dan lain-lain," kata Rico ketika berbincang dengan detikcom, Kamis (13/4/2017).
Rico berujar Ahok dan pasangannya, Djarot Saiful Hidayat, di awal perdebatan cenderung melontarkan kalimat-kalimat yang bersifat klarifikasi dan justifikasi, prestasi, pembuktian hasil kerja mereka selama memimpin ibu kota. Ahok-Djarot menurutnya juga berupaya meyakinkan gaya kepemimpinan mereka yang lembut.
"Di awal Ahok-Djarot terlihat memfokuskan debat pada hal, pertama klarifikasi dan justifikasi. Kedua klaim keberhasilan dan kerja bukan hanya janji. Ketiga reduksi citra keras dan kurang bersahabat dengan gaya dan pilihan yang lebih soft," Rico menganalisa.
Rico menjelaskan salah satu momen Ahok menjustifikasi dan menglarifikasi adalah saat dirinya berkata tidak semua anggota DPRD bermasalah terkait anggaran. "Ini tentu agak berbeda dengan ucapan Ahok saat bernegosiasi dengan politisi Kebon Sirih (anggota DPRD DKI, red) beberapa waktu lalu. Ahok mengecam bahwa anggota DPRD bisa macam-macam hingga ancaman untuk memangkas tunjangan DPRD," papar Rico.
Masih berdasarkan pengamatan Rico, pasangan Anies dan Sandiaga Uno juga tak kalah agresif. Keduanya menyerang Ahok-Djarot menggunakan pengalaman dan nasib tak menguntungkan warga. Anies-Sandi kompak bercerita tentang keluhan-keluhan warga yang ia dapat selama melakukan kampanye di lapangan.
"Sementara Anies-Sandi tampak lebih halus di awal-awal, mengklaim bukti kerja dengan contoh-contoh (usaha, red) mikro . Menyerang kebijakan petahana dengan menjadikan person yang ditemui di sepanjang kampanye sebagai referensi," ucap dia.
"Menurut saya di ronde-ronde awal Anies-Sandi agak leading, tapi di ronde akhir saya yakin Ahok justru lebih kuat," sambung Rico. (detik.com)
Blog, Updated at: 10.38
0 komentar:
Posting Komentar