![]() |
Presiden Jokowi bersama Ibu Negara Iriana ketika tiba di Manila pada Jumat lalu. (Antara/Rosa Panggabean) |
Info1 Indonesia
--
Presiden Joko Widodo menghadiri Pembukaan Konferensi
Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-30 di Manila, Filipina pada Sabtu (29/4).
Presiden bersama rombongan menuju Philippine International Convention Center (PICC), Manila untuk mengikuti pembukaan KTT ASEAN ke-30 pada pukul 10.00 waktu setempat.
Jokowi akan melakukan serangkaian agenda KTT ASEAN ke-30, mulai dari sidang pleno, sesi foto bersama pemimpin negara ASEAN, serta penandatangan deklarasi ASEAN.
Presiden bersama rombongan menuju Philippine International Convention Center (PICC), Manila untuk mengikuti pembukaan KTT ASEAN ke-30 pada pukul 10.00 waktu setempat.
Jokowi akan melakukan serangkaian agenda KTT ASEAN ke-30, mulai dari sidang pleno, sesi foto bersama pemimpin negara ASEAN, serta penandatangan deklarasi ASEAN.
Pada Sabtu pagi, Jokowi terlebih dulu mengadakan
pertemuan bilateral dengan Penasehat Myanmar Aung San Su Kyi di Hotel
Sofitel Philippine Plaza.
KTT ASEAN yang akan ditutup pada Sabtu sore nanti, salah satunya akan merampungkan instrumen perlindungan buruh migran yang tertuang dalam Deklarasi ASEAN tentang Perlindungan dan Pemajuan Hak-hak Pekerja Migran tahun 2007.
Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI, Jose Antonio Tavares, awal pekan lalu di Jakarta mengatakan bahwa pembahasan soal buruh migran selalu berjalan alot dan berbuntut deadlock selama 10 tahun terakhir. Penyebabnya, sejumlah negara masih memperdebatkan agar deklarasi ini bisa mengikat secara hukum supaya dapat berpengaruh secara maksimal.
KTT ASEAN yang akan ditutup pada Sabtu sore nanti, salah satunya akan merampungkan instrumen perlindungan buruh migran yang tertuang dalam Deklarasi ASEAN tentang Perlindungan dan Pemajuan Hak-hak Pekerja Migran tahun 2007.
Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI, Jose Antonio Tavares, awal pekan lalu di Jakarta mengatakan bahwa pembahasan soal buruh migran selalu berjalan alot dan berbuntut deadlock selama 10 tahun terakhir. Penyebabnya, sejumlah negara masih memperdebatkan agar deklarasi ini bisa mengikat secara hukum supaya dapat berpengaruh secara maksimal.
“Instrumen ini menjadi salah satu yang terpenting bagi Indonesia sebab
dari sekitar 6,7 juta buruh migran yang ada di ASEAN, sekitar 2,5
jutanya atau dua per tiganya itu berasal dari Indonesia,” kata Jose.
Selain isu itu, KTT ASEAN kali ini juga ikut membahas sejumlah isu keamanan di kawasan, termasuk sengketa di Laut China Selatan serta situasi di Semenanjung Korea. (op/adm)
Selain isu itu, KTT ASEAN kali ini juga ikut membahas sejumlah isu keamanan di kawasan, termasuk sengketa di Laut China Selatan serta situasi di Semenanjung Korea. (op/adm)
0 komentar:
Posting Komentar