![]() |
Ilustrasi. Foto: Reuters/Phillipe Wojazer |
Info1 Indonesia, Brussel -- Para pemimpin negara anggota Uni Eropa (EU) telah mengesahkan panduan perundingan dengan Inggris menyangkut Brexit (pemisahan Inggris dari
EU). Panduan ini yang akan digunanakan untuk menentukan perundingan
hubungan Inggris dan negara anggota EU setelah memisahkan diri
"Pedoman sudah disahkan dengan suara bulat. Mandat politik EU27 (27 anggota EU, red) yang tegas dan adil sudah siap," kata Presiden Dewan Eropa Donald Tusk seperti yang dilansir dari Antara, Sabtu 29 April 2017.
"Pedoman sudah disahkan dengan suara bulat. Mandat politik EU27 (27 anggota EU, red) yang tegas dan adil sudah siap," kata Presiden Dewan Eropa Donald Tusk seperti yang dilansir dari Antara, Sabtu 29 April 2017.
EU menjadi sangat bersatu dalam menanggapi Brexit. Dia mengatakan 27
negara mengesahkan Panduan Bab 50 dalam waktu kurang dari 15 menit.
Menurut panduan Dewan Eropa soal perundingan Brexit, Uni Eropa sepanjang
perundingan akan menjaga kesatuan dan bertindak sebagai suatu kesatuan
dengan tujuan untuk menguntungkan negara dan warga negara di EU.
"Tujuan utama Uni Eropa dalam rangkaian perundingan ini adalah untuk mempertahankan kepentingannya, kepentingan rakyat, pelaku bisnis serta negara-negara anggotanya," demikian menurut panduan tersebut.
Selain bekerja keras untuk mencapai hasil tersebut, EU akan mempersiapkan diri agar juga mampu menangani situasi jika perundingan gagal.
Uni Eropa menekankan harapannya bahwa Inggris akan menjadi "mitra erat" pada masa depan. Kendati demikian, pedoman itu menggarisbawahi bahwa negara yang tidak memiliki kewajiban sebagai anggota tidak akan menikmati keuntungan sebaga anggota.
Uni Eropa mengatakan pihaknya akan memperbarui pedoman soal Brexit itu selama masa perundingan jika langkah itu dipandang perlu. Kerangka waktu dua tahun bagi perundingan Brexit, seperti yang diamanatkan Bab 50, akan berakhir pada 29 Maret 2019.
Pemerintah Inggris memicu penerapan Bab 50 Traktat Lisabon pada 29 Maret tahun ini, yang memungkinkan dimulainya perundingan seperti yang digariskan oleh perjanjian tersebut. (op/adm)
"Tujuan utama Uni Eropa dalam rangkaian perundingan ini adalah untuk mempertahankan kepentingannya, kepentingan rakyat, pelaku bisnis serta negara-negara anggotanya," demikian menurut panduan tersebut.
Selain bekerja keras untuk mencapai hasil tersebut, EU akan mempersiapkan diri agar juga mampu menangani situasi jika perundingan gagal.
Uni Eropa menekankan harapannya bahwa Inggris akan menjadi "mitra erat" pada masa depan. Kendati demikian, pedoman itu menggarisbawahi bahwa negara yang tidak memiliki kewajiban sebagai anggota tidak akan menikmati keuntungan sebaga anggota.
Uni Eropa mengatakan pihaknya akan memperbarui pedoman soal Brexit itu selama masa perundingan jika langkah itu dipandang perlu. Kerangka waktu dua tahun bagi perundingan Brexit, seperti yang diamanatkan Bab 50, akan berakhir pada 29 Maret 2019.
Pemerintah Inggris memicu penerapan Bab 50 Traktat Lisabon pada 29 Maret tahun ini, yang memungkinkan dimulainya perundingan seperti yang digariskan oleh perjanjian tersebut. (op/adm)
0 komentar:
Posting Komentar