Pernikahan di India Berubah Horor, 24 Orang Tewas |
Info1 Indonesia, India--
Setidaknya 24 orang tewas dan puluhan lainnya
luka-luka akibat sebuah tembok yang rubuh di pesta pernikahan di India,
Kamis (11/5). Tembok tersebut rubuh dihantam badai dan menewaskan
diantaranya, empat anak-anak.
Polisi yang menyelidiki peristiwa itu mengatakan tembok setinggi empat meter tersebut runtuh dan menimpa orang-orang di bawahnya, yang tengah berlindung dari hujan deras.
“Selain 24 orang yang tewas, terdapat 26 korban terluka dan 15 diantaranya dalam kondisi kritis,” terang Inspektur Polisi Anil Tank kepada AFP.
Adapun tim penyelamat menyebut kondisi di Bharatpur, Rajasthan, yang merupakan lokasi peristiwa itu, sangat mengerikan.
Polisi yang menyelidiki peristiwa itu mengatakan tembok setinggi empat meter tersebut runtuh dan menimpa orang-orang di bawahnya, yang tengah berlindung dari hujan deras.
“Selain 24 orang yang tewas, terdapat 26 korban terluka dan 15 diantaranya dalam kondisi kritis,” terang Inspektur Polisi Anil Tank kepada AFP.
Adapun tim penyelamat menyebut kondisi di Bharatpur, Rajasthan, yang merupakan lokasi peristiwa itu, sangat mengerikan.
“Kami bekerja sepanjang malam untuk mengevakuasi korban. Kami mencoba
menyelamatkan korban sebanyak mungkin. Suasananya sangat mengerikan,”
ujar salah satu anggota Tim SAR kepada India TV.
Polisi terus melakukan penyelidikan dan menahan manajer gedung pernikahan dan tuduhan kematian akibat kelalaian.
“Kami sudah mendaftarkan kasus ini dan menahan salah satu manajer di gedung pernikahan itu untuk diinterogasi lebih lanjut,” ujar jaksa wilayah Narendra Kumar Gupta.
“Kami akan menginvestigasi apakah gedung tersebut memiliki perizinan yang valid dan pemeriksaan keamanan rutin. Jika tidak, kami akan mengajukan tuntutan pada pemilik gedung,” tambahnya.
Polisi terus melakukan penyelidikan dan menahan manajer gedung pernikahan dan tuduhan kematian akibat kelalaian.
“Kami sudah mendaftarkan kasus ini dan menahan salah satu manajer di gedung pernikahan itu untuk diinterogasi lebih lanjut,” ujar jaksa wilayah Narendra Kumar Gupta.
“Kami akan menginvestigasi apakah gedung tersebut memiliki perizinan yang valid dan pemeriksaan keamanan rutin. Jika tidak, kami akan mengajukan tuntutan pada pemilik gedung,” tambahnya.
Sementara, di lokasi pernikahan, makanan tercerai-berai, begitu juga
dengan panggung berdekorasi tradisional khas pernikahan India.
Adapun, Gupta mengumumkan negara memberi kompensasi sebesar 50 ribu Rupee atau setara US$775 untuk keluarga korban tewas.
Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan dia sangat berduka atas insiden tersebut.
“Doa saya bersama keluarga korban. Saya harap mereka yang terluka segera sembuh,” ujarnya melalui Twitter.
Adapun, Gupta mengumumkan negara memberi kompensasi sebesar 50 ribu Rupee atau setara US$775 untuk keluarga korban tewas.
Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan dia sangat berduka atas insiden tersebut.
“Doa saya bersama keluarga korban. Saya harap mereka yang terluka segera sembuh,” ujarnya melalui Twitter.
Rajashtan merupakan salah satu provinsi di India yang kerap dihantam
hujan badai di musim panas. Ganasnya cuaca itu, tak jarang membuat
bangunan runtuh. Terlebih dengan rendahnya kualitas bangunan.
Catatan National Crimes Record Bureau menyebut, sepanjang 2015, lebih dari 1800 orang tewas di India akibat tertimpa bangunan yang ambruk.
Di sisi lain, insiden di pesta pernikahan di India pun bukannya jarang terjadi. Pada 2014, seorang tamu terbunuh saat panggung udara bagi pasangan pengantin, yang digantung di mesin derek, jatuh.
Selain itu, aksi menembak ke udara yang biasanya menjadi tradisi di India utara juga kerap menimbulkan korban. Tahun lalu, tiga tamu tewas akibat tradisi tersebut, dan beberapa bulan lalu, seorang anak berusia 12 tahun, juga tewas tertembak di sebuah acara pernikahan akibat tradisi serupa. (op/adm)
Catatan National Crimes Record Bureau menyebut, sepanjang 2015, lebih dari 1800 orang tewas di India akibat tertimpa bangunan yang ambruk.
Di sisi lain, insiden di pesta pernikahan di India pun bukannya jarang terjadi. Pada 2014, seorang tamu terbunuh saat panggung udara bagi pasangan pengantin, yang digantung di mesin derek, jatuh.
Selain itu, aksi menembak ke udara yang biasanya menjadi tradisi di India utara juga kerap menimbulkan korban. Tahun lalu, tiga tamu tewas akibat tradisi tersebut, dan beberapa bulan lalu, seorang anak berusia 12 tahun, juga tewas tertembak di sebuah acara pernikahan akibat tradisi serupa. (op/adm)
0 komentar:
Posting Komentar