Info1 Indonesia, Magelang -
Prosesi perayaan Waisak tahun ini sudah mencapai
tahap pengambilan air berkah dari Umbul Jumprit, Temanggung di Gunung
Sindoro, dan telah disimpan di pelataran Candi Mendut, di Magelang, Jawa
Tengah.
Puluhan kendi air berkah tersebut secara simbolis diserahkan oleh Ketua Umum Perwakilan Umat Buddha Indonesia Siti Hartati Murdaya kepada Wakil Widyakasaba Walubi Biksu Wongsin Labiko Mahatera, pada pukul 15.21 WIB di Candi Mendut, kemarin.
Dikutip dari Antara, puluhan biksu dan umat Buddha kemudian menempatkan kendi-kendi tersebut di altar besar di samping Candi Mendut, sekitar 3,5 kilometer sisi Timur Candi Borobudur.
Para biksu dalam beberapa kelompok kemudian memimpin umat untuk pembacaan paritta dan puja puji secara khusyuk di depan altar di mana terdapat patung Buddha ukuran besar dengan berbagai hiasan altar, seperti lilin, rangkain bunga, janur, dan buah-buahan.
Sekitar pukul 17.22 WIB, air berkah dalam kendi disemayamkan di dalam Candi Mendut setelah melalui prosesi pradaksina.
Puluhan kendi air berkah tersebut secara simbolis diserahkan oleh Ketua Umum Perwakilan Umat Buddha Indonesia Siti Hartati Murdaya kepada Wakil Widyakasaba Walubi Biksu Wongsin Labiko Mahatera, pada pukul 15.21 WIB di Candi Mendut, kemarin.
Dikutip dari Antara, puluhan biksu dan umat Buddha kemudian menempatkan kendi-kendi tersebut di altar besar di samping Candi Mendut, sekitar 3,5 kilometer sisi Timur Candi Borobudur.
Para biksu dalam beberapa kelompok kemudian memimpin umat untuk pembacaan paritta dan puja puji secara khusyuk di depan altar di mana terdapat patung Buddha ukuran besar dengan berbagai hiasan altar, seperti lilin, rangkain bunga, janur, dan buah-buahan.
Sekitar pukul 17.22 WIB, air berkah dalam kendi disemayamkan di dalam Candi Mendut setelah melalui prosesi pradaksina.
Berita Terkait : Candi Borobudur Banjir Puisi Toleransi Beragama Jelang Waisak
Para biksu berjalan mengelilingi pelataran candi tersebut tiga kali, sebelum menyemayamkan air berkah di dalam candi. Para umat ikut dalam prosesi dengan masing-masing memegang umbul-umbul berwarna-warni.
Ketua Umum Walubi Siti Hartati Murdaya mengatakan air yang disemayamkan di Candi Mendut telah didoakan oleh para biksu sangha dan semua umat, menjadi air berkah Waisak 2017.
"Menjadi air berkah yang mendatangkan keselamatan dan kesehatan untuk umat dan seluruh masyarakat Indonesia. Semoga kita semua terhindar dari marabahaya," kata Siti Hartati, dikutip Selasa (9/5).
Ketua Dewan Kehormatan Sangha Walubi Biksu Tadisa Paramita Mahastavira mengatakan air pada hakikatnya bukan baik atau buruk.
"Para biksu mendoakan air menjadi air berkah, memberi ketenangan dan menjadi lambang kerendahan hati manusia," katanya.
Sifat air yang bisa hadir dalam berbagai bentuk dan kondisi, ujarnya, juga menjadi simbol bahwa umat Buddha untuk bisa menjalani kehidupan sehari-hari, menyesuaikan dengan segala situasi dan berperan penting dalam kehidupan.
Wakil Widyakasaba Walubi Biksu Wong Sin Labiko Mahatera menjelaskan bahwa air berkah akan dipercikkan kepada umat saat puncak Hari Waisak pada Kamis (11/5), setelah meditasi detik-detik Waisak pada sekitar pukul 04.42.09 WIB di pelataran Candi Borobudur. (op/adm)
"Para biksu mendoakan air menjadi air berkah, memberi ketenangan dan menjadi lambang kerendahan hati manusia," katanya.
Sifat air yang bisa hadir dalam berbagai bentuk dan kondisi, ujarnya, juga menjadi simbol bahwa umat Buddha untuk bisa menjalani kehidupan sehari-hari, menyesuaikan dengan segala situasi dan berperan penting dalam kehidupan.
Wakil Widyakasaba Walubi Biksu Wong Sin Labiko Mahatera menjelaskan bahwa air berkah akan dipercikkan kepada umat saat puncak Hari Waisak pada Kamis (11/5), setelah meditasi detik-detik Waisak pada sekitar pukul 04.42.09 WIB di pelataran Candi Borobudur. (op/adm)
0 komentar:
Posting Komentar