Sektor Manufaktur China Melemah Lebih Cepat

Posted By Unknown on 02/05/17 | 08.23

Purchasing Managers' Index (PMI) resmi Biro Statistik Nasional China turun ke titik terendah dalam enam bulan di level 51,2 pada bulan April. (AFP PHOTO/STR)
Info1 Indonesia -- Pertumbuhan di sektor manufaktur China melambat lebih cepat dari perkiraan pada bulan April, sebuah survei resmi menunjukkan pada Minggu (30/4), karena inflasi harga produsen menurun dan upaya pemerintah mengurangi risiko keuangan dalam ekonomi membebani permintaan.

Seperti dilansir dari Reuters, Purchasing Managers' Index (PMI) resmi Biro Statistik Nasional China turun ke titik terendah dalam enam bulan di level 51,2 pada bulan April, dari level tertinggi 5 tahun 51,8 di bulan Maret.

Permintaan melemah di seluruh sektor dengan penurunan terbesar sub indeks harga input, yang turun menjadi 51,8, ekspansi paling lambat sejak Juni tahun lalu, dari 59,3 di bulan Maret.

Ekonom Commerzbank Singapura Zhou Hao mengatakan, penurunan tajam harga bijih besi dan baja onshore baru-baru ini menunjukkan beberapa tekanan yang dihadapi produsen negara tersebut.

"Kami percaya bahwa ini di satu sisi mencerminkan bahwa hanya ada sedikit peningkatan permintaan mendasar. Di sisi lain, upaya deleveraging oleh pemerintah China, sudah mulai berjalan," tulis Zhou dalam sebuah catatan.

Harga baja dan bijih besi berjangka di China jatuh ke posisi terendah multi bulan awal bulan ini karena sentimen pasar berbalik lesu karena prospek permintaan dan kekhawatiran meningkat di sekitar kelebihan stok baja akhir tahun ini.

Sub-indeks ketenagakerjaan turun menjadi 49,2 dari 50,0 di bulan Maret, sementara sub-indeks persediaan bahan baku tidak berubah pada level 48,3.

Pertumbuhan sektor jasa China sedikit melambat menjadi 54,0 di bulan April, dibandingkan dengan rilis bulan sebelumnya sebesar 55,1, yang merupakan yang tertinggi sejak Mei 2014.

Kendati demikian, perekonomian China tumbuh lebih cepat dari perkiraan 6,9 persen pada kuartal pertama, didorong oleh pengeluaran infrastruktur pemerintah yang lebih tinggi dan ledakan harga properti.

Namun, pertumbuhan diperkirakan melambat saat pemerintah meningkatkan pertempuran untuk 'mendinginkan' sektor properti, dan karena bank sentral dan regulator perbankan akan mengambil langkah untuk mengendalikan risiko keuangan.

Bank sentral China diharapkan dapat mengerek suku bunga jangka pendek lebih tinggi, dan meningkatkan pengawasan sektor keuangan, di tengah tindakan keras terhadap bisnis 'bayangan' bank. (op/adm)
Blog, Updated at: 08.23

0 komentar:

Posting Komentar

TRANSLATE

Popular Posts

loading...