Ilustrasi penembakan. (Skitterphoto/Pixabay) |
Info1 Indonesia
--
Kepala Unit Provos Kepolisian Sektor Ratu Agung,
Bengkulu Ajun Inspektur Satu BS (43) menembak anak kandungnya Bagas
Alvravigo (14). Peristiwa terjadi di rumah BS, Jalan Sumatera 5,
Kelurahan Sukamerindu, Kecamatan Teluk Segara, Bengkulu pada Rabu
(26/4), sekitar pukul 04.00 WIB.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan kejadian bermula ketika Aiptu BS bersama keluarganya saat sedang tidur dan mendengar suara pintu rumahnya terbuka.
Mengira ada pencuri, Aiptu BS mengambil senjata api dan langsung melepaskan tembakan. Setelah tembakan dilepaskan, BS bangkit mengecek keberadaan sang pencuri. Namun, di luar dugaan, ternyata anak kandungnya yang terkapar terkena peluru.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan kejadian bermula ketika Aiptu BS bersama keluarganya saat sedang tidur dan mendengar suara pintu rumahnya terbuka.
Mengira ada pencuri, Aiptu BS mengambil senjata api dan langsung melepaskan tembakan. Setelah tembakan dilepaskan, BS bangkit mengecek keberadaan sang pencuri. Namun, di luar dugaan, ternyata anak kandungnya yang terkapar terkena peluru.
Peluru bersarang di bahu kanan Bagas. Aiptu BS dan keluarga pun langsung
membawa korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Bengkulu. Namun
sayangnya, nyawa Bagas tidak terselamatkan lagi.
"Aiptu BS mendengar suara pintu kamar kemudian mengambil senjata untuk mengecek suara tersebut dan langsung menembakan senjata api tersebut ke arah korban. Namun setelah dilihat korban tersebut anak kandungnya sendiri, " kata Martinus di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Rabu (26/4).
Martinus mengatakan penyidik belum mendapatkan keterangan dari Aiptu BS terkait insiden tersebut hingga saat ini. Martinus berkata, setelah mengembalikan senjata api yang ia pegang ke Polda Bengkulu, keberadaan Aiptu BS tidak diketahui.
"Aiptu BS mendengar suara pintu kamar kemudian mengambil senjata untuk mengecek suara tersebut dan langsung menembakan senjata api tersebut ke arah korban. Namun setelah dilihat korban tersebut anak kandungnya sendiri, " kata Martinus di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Rabu (26/4).
Martinus mengatakan penyidik belum mendapatkan keterangan dari Aiptu BS terkait insiden tersebut hingga saat ini. Martinus berkata, setelah mengembalikan senjata api yang ia pegang ke Polda Bengkulu, keberadaan Aiptu BS tidak diketahui.
Sementara untuk korban, Martinus menambahkan, masih menjalani visum dan
operasi untuk mengeluarkan proyektil. "Polres Bengkulu sendiri, telah
melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengetahui
kronologi," tuturnya. (op/adm)
0 komentar:
Posting Komentar