![]() |
Ilustrasi logo Facebook (dok. REUTERS/Dado Ruvic) |
Bersamaan dengan pengumuman tersebut, perusahaan yang berbasis di Menlo Park tersebut juga mengungkap bahwa mereka akan mempekerjakan 3.000 karyawan baru di 2017. Karyawan baru ini disebutkan Zuckerberg digunakan untuk memberantas video kekerasan di media sosial tersebut.
Mereka inilah yang akan memeriksa jutaan laporan yang didapat Facebook dari pengguna. Harapannya, proses penyelesaian Facebook terhadap laporan pengguna bisa berlangsung lebih cepat.
"Kami juga terus membangun perangkat-perangkat baru untuk
memastikan orang-orang merasa lebih aman di platform kami," demikian
keterangan Facebook melalui siaran persnya kepada CNN Indonesia, Rabu
(3/5).
Konten video berbau kekerasan terus muncul di Facebook, terutama melalui fitur Live video yang diluncurkan sejak akhir 2016. Kejadian penembakan, pembunuhan hingga bunuh diri sempat disiarkan di depan ribuan audience Facebook. Untuk itu, Facebook menilai upaya untuk menciptakan komunitas yang aman di jejaring sosialnya adalah hal yang penting.
Konten video berbau kekerasan terus muncul di Facebook, terutama melalui fitur Live video yang diluncurkan sejak akhir 2016. Kejadian penembakan, pembunuhan hingga bunuh diri sempat disiarkan di depan ribuan audience Facebook. Untuk itu, Facebook menilai upaya untuk menciptakan komunitas yang aman di jejaring sosialnya adalah hal yang penting.
"Karena ini perkembangan live video sangat penting, kami
ingin memastikan bahwa kami telah menggandakan [keamanan] dan memastikan
bahwa kami telah menyediakan pengalaman seaman mungkin untuk komunitas
dengan sebaik mungkin," kata Zuck sebagaimana dilaporkan Reuters, Jumat (5/5).
"Kami mencoba untuk membuat video-video [berisi kekerasan] ini
lebih mudah dilaporkan agar lebih cepat mendapat tidakan, baik itu untuk
membantu orang [misalnya yang berniat bunuh diri] atau menghapus
postingan yang bersangkutan," tambahnya.
Sekadar informasi, tak sedikit kejadian mengerikan di live video
yang sudah ditonton ribuan orang sebelum dihapus dari Facebook.
Beberapa di antaranya adalah tragedi yang terjadi pekan lalu di Thailand
ketika seorang ayah membunuh anak perempuannya sendiri di Facebook
Live. Videonya sudah ditontont 370 ribu kali sebelum dihapus.
Tak hanya itu, seorang pria berusia 70 tahunan yang tak berdosa
juga menjadi korban pembunuhan random oleh pengguna Facebook Live di
Cleveland sebulan lalu. Indonesia sendiri pernah digemparkan dengan
kejadian bunuh diri seorang pria di Jagakarsa, Jakarta Selatan yang
disiarkan secara langsung di Facebook.
Ribuan karyawan baru yang akan dipekerjakan Facebook bertugas untuk
memonitor seluruh konten jejaring sosialnya, tidak hanya di Live saja.
Sayangnya, perusahaan tidak memberikan keterangan di mana saja 3.000
karyawan baru ini akan ditempatkan. Zuck hanya mengatakan bahwa tim ini
akan beroperasi di seluruh dunia. (op/adm)
waw like
BalasHapus