![]() |
Ilustrasi kerusuhan di penjara. (ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas) |
Info1 Indonesia -- Kerusuhan di Rumah Tahanan Klas
IIB Pekanbaru, Riau, dipicu oleh tuntutan tahanan yang mendesak
dicopotnya kepala keamanan rutan. Saat kerusahan pecah, ratusan tahanan
kabur dengan cara menjebol pintu dan pagar penjara.
Direktur
Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia I Wayan
Kusmianta Dusak mengatakan, berdasarkan laporan dari petugas, kepala
keamanan dinilai bermasalah oleh para tahanan.
“Itu tuntutan mereka, mereka menuntut kepala keamanannya diganti," kata Dusak saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Jumat (5/5).
Jebolnya pintu samping dan kaburnya puluhan orang itu memicu tahanan lain untuk mengamuk. Mereka menjebol pintu sel dan kabur.
“Diperkirakan yang melarikan diri seratus sampai dua ratus," kata Dusak.
Tahanan
sempat masuk ke rumah warga untuk bersembunyi. Berdasarkan penuturan
warga, sejumlah tahanan juga mencoba menghadang kendaraan yang melintas.
Dibantu oleh petugas kepolisian dan warga, petugas rutan saat ini sudah bisa menangkap kembali sekitar 30 tahanan yang kabur.
Rutan tersebut menurut Dusak kelebihan penghuni. Dari kapasitas 300 orang, rutan diisi hingga 1.800 orang.
Sementara
itu Kapolresta Pekanbaru Komisaris Besar Susanto mengatakan, polisi
akan menggelar razia di sejumlah tempat untuk menyekat jalur pelarian
tahanan. Razia digelar di sejumlah jalur yang diperkirakan akan jadi
rute kabur tahanan.
Polisi mencatat, sebanyak 17 tahanan ditangkap
di Polsek Tenayan, tiga diamankan oleh Polsek Sei Kijang, dan lima
tahanan sudah dikembalikan ke rutan.
Bagi tahanan yang belum tertangkap, Susanto mengimbau agar segera menyerahkan diri.
“Kami
mengimbau warga agar waspada dan berkoordinasi dengan kepolisian bila
menemukan atau melihat orang yang mencurigakan," kata Susanto seperti
dilansir dari Antara. (op/adm)
0 komentar:
Posting Komentar