Korea Utara disebut akan buka dialog dengan Amerika Serikat soal program rudal dan nuklir mereka. (REUTERS/Damir Sagolj) |
Info1 Indonesia
--
Diplomat senior Korea Utara mengatakan Pyongyang
akan membuka dialog dengan Amerika Serikat, namun dengan syarat
tertentu.
Kantor berita Korea Selatan Yonhap melaporkan dialog itu hanya akan terjadi pada ‘saat yang tepat’.
Choe Son Hui, Direktur Jenderal Urusan Amerika Serikat di Kementerian Luar Negeri Korea Utara, menyebutkan hal itu kepada awak media di Beijing, dalam perjalanan pulang dari Norwegia.
“Kita akan berdialog jika saatnya tepat,” kata Choe, dikutip Reuters.
Kantor berita Korea Selatan Yonhap melaporkan dialog itu hanya akan terjadi pada ‘saat yang tepat’.
Choe Son Hui, Direktur Jenderal Urusan Amerika Serikat di Kementerian Luar Negeri Korea Utara, menyebutkan hal itu kepada awak media di Beijing, dalam perjalanan pulang dari Norwegia.
“Kita akan berdialog jika saatnya tepat,” kata Choe, dikutip Reuters.
Ketika ditanya soal apakah Korut juga mempersiapkan pertemuan dengan
presiden baru Korea Selatan, Moon Jae-in, Choe hanya menjawab singkat,
“kita lihat nanti.”
Pernyataan Choe, yang merupakan veteran dari tim negoisator nuklir Korut, merupakan perkembangan baru atas tekanan dunia terkait ambisi nuklir Pyongyang.
Dalam wawancaranya dengan Reuters, akhir April, Presiden AS Donald Trump mengatakan “konflik besar” dengan Korea Utara bisa saja terjadi. Meskipun demikian, Trump memilih solusi diplomatik guna mengakhiri perselisihan soal program nuklir dan misil Korut.
Selain itu, Trump juga mengatakan dia akan merasa sangat “terhormat” bila bisa bertemu dengan Pemimpin Besar Korea Utara Kim Jong-un, juga dalam kondisi yang tepat.
Pernyataan Choe, yang merupakan veteran dari tim negoisator nuklir Korut, merupakan perkembangan baru atas tekanan dunia terkait ambisi nuklir Pyongyang.
Dalam wawancaranya dengan Reuters, akhir April, Presiden AS Donald Trump mengatakan “konflik besar” dengan Korea Utara bisa saja terjadi. Meskipun demikian, Trump memilih solusi diplomatik guna mengakhiri perselisihan soal program nuklir dan misil Korut.
Selain itu, Trump juga mengatakan dia akan merasa sangat “terhormat” bila bisa bertemu dengan Pemimpin Besar Korea Utara Kim Jong-un, juga dalam kondisi yang tepat.
Adapun, Choe
disebut berada di Norwegia guna melaksanakan pembicaraan ’Track Two’
dengan mantan pejabat pemerintahan AS. Sumber anonim menyebut,
setidaknya satu mantan pejabat AS ambil bagian dalam pertemuan itu,
namun pemerintahan AS sendiri, tidak terlibat.
Di sisi lain, terpilihnya Moon Jae-in sebagai Presiden Korea Selatan membuka perspektif baru dalam hubungan Korsel-Korut. Moon mengatakan akan melakukan pendekatan moderat pada rezim Kim Jong-un dan berencana berkunjung ke Pyongyang untuk melakukan dialog, yang juga paralel dengan sanksi, terkait program nuklir Korut.
Hingga saat ini, Korut telah meluncurkan lima uji coba nuklir kendati Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan AS sudah menjatuhkan sanksi. Pyongyang juga tengah mengembangkan rudal antar benua (ICBM) yang diklaim bisa mencapai daratan AS.
Korut menyebut mereka menciptakan senjata itu guna mempertahankan diri dari agresi AS.
(op/adm)
Di sisi lain, terpilihnya Moon Jae-in sebagai Presiden Korea Selatan membuka perspektif baru dalam hubungan Korsel-Korut. Moon mengatakan akan melakukan pendekatan moderat pada rezim Kim Jong-un dan berencana berkunjung ke Pyongyang untuk melakukan dialog, yang juga paralel dengan sanksi, terkait program nuklir Korut.
Hingga saat ini, Korut telah meluncurkan lima uji coba nuklir kendati Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan AS sudah menjatuhkan sanksi. Pyongyang juga tengah mengembangkan rudal antar benua (ICBM) yang diklaim bisa mencapai daratan AS.
Korut menyebut mereka menciptakan senjata itu guna mempertahankan diri dari agresi AS.
(op/adm)
0 komentar:
Posting Komentar