Pemimpin ISIS di Afghanistan Tewas oleh Pasukan AS

Posted By Unknown on 08/05/17 | 18.10


pasukan AS
Pasukan AS di Afghanistan
Info1 Indonesia -- Salah satu pemimpin ISIS di Afghanistan dilaporkan tewas dalam serangan pasukan koalisi Amerika Serikat dan pemerintahan Presiden Ashraf Ghani.

Pejabat istana kepresidenan Afghanistan di Kabul melaporkan, Abdul Hasib tewas pada April lalu dalam serangan pasukan khusus AS di Provinsi Nengarhar, bagian timur Afghanistan.

Hasib merupakan pemimpin ISIS yang berafiliasi dengan ISIS di Irak dan Suriah, bertanggung jawab atas sejumlah serangan besar di Afghanistan, termasuk serangan ke sebuah rumah sakit militer yang menewaskan sedikitnya 50 orang.

"Hasib memerintahkan serangan rumah sakit yang menyebabkan korban luka dan kematian warga sipil termasuk wanita. Pemerintah berkomitmen melanjutkan operasi memberangus ISIS sampai mereka benar-benar musnah," tutur pejabat Afghanistan tersebut, Senin (8/5).

Komandan NATO di Afghanistan Jenderal John Nicholson mengonfirmasi kematian Hasib, serta memperingatkan nasib setiap anggota ISIS di negara itu "akan berakhir sama dengan Hasib."

ISIS pertama kali muncul di Afghanistan sekitar 2015, dengan menguasai sebagian besar wilayah di provinsi Nangarhar dan Kunar--dekat perbatasan Pakistan.

Namun, aktivitas ISIS di Afghanistan selama ini kerap dibayangi aktivitas kelompok militan Taliban yang berdiri lebih awal di negara Asia Selatan itu sejak 1994 silam.

Diberitakan AFP, berdasarkan data pasukan AS di Afghanistan, kehadiran ISIS sempat mencapai puncak dengan jumlah anggota 2.500-3.000 orang.

Namun, pembelotan besar-besaran terus terjadi hingga mengikis jumlah anggota kelompok pimpinan Abu Bakr al-Baghdadi itu di Afghanistan. Jumlah anggotanya maksimal diperkirakan hanya tinggal 800 orang.

Gempuran Amerika di Afghanistan sendiri kembali menguat setelah Washington menjatuhkan bom non-nuklir terbesar yang dijuluki "induk dari semua bom" atau "mother of all bombs" pada April lalu ke tempat persembunyian kelompok militan.

Bom berjenis GBU-43/B Maasive Ordnance Air itu membunuh sedikitnya 95 militan, menurut kementerian pertahanan Afghanistan.

Setelah merampingkan jumlah pasukannya sejak 2011 lalu, baru-baru ini, Pentagon kembali meminta Gedung Putih merestui rencana untuk menurunkan sedikitnya 3.000 pasukan tambahan ke Afghanistan.

Langkah ini dilakukan AS dengan dalih mempercepat operasi memberangus kelompok Taliban. Misi ini dinilai dapat semakin mengancam kehadiran ISIS di negara itu.

Saat ini, pasukan AS di Afghanistan berjumlah sekitar 8.400 orang, ditambah sekitar 5.000 pasukan NATO.

Jumlah ini berkurang jauh dibandingkan enam tahun lalu, saat Washington menempatkan sekitar 100 ribu pasukan di negara itu.

Sejak itu, pasukan Afghanistan berjuang mengisi kekosongan akibat pengurangan besar-besaran tentara AS, di tengah pemberontakan Taliban yang terus berlangsung. (op/adm)

sumber : CNN Indonesia
Blog, Updated at: 18.10

0 komentar:

Posting Komentar

TRANSLATE

Popular Posts

loading...